1. Pembagian
Media Pembelajaran
Posisi Guru sebagai Pendidik dituntut untuk
selaluinovatif dan kreatif dalam berbagai hal, termasuk dalam menyampaikan mata
pelajaran agar mudah dicerna para peserta didik. Salah satunya adalah
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan diminati oleh banyak siswa.
Media Pembelajaran adalah Alat atau perangkat yang
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, yang lebih populer disebut
sebagai RPP (Rencana Pelaksannan Pembelajaran)
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari
yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat
dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah
tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja diranca
ng secara khusus untuk mata pelajaran tertentu.
2.
Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata “media”
merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius”
yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat
diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat
mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara
sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu
bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi
(AECT, 1977:162).
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat
peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu
pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media
pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning.
Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran
berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline
dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli
komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu:
1)
orang, material, atau kejadian yang dapat
menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan,
keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan
lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)
2)
saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake
dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
3)
komponen strategi penyampaian yang dapat
dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan,
dan orang (Degeng, 1989:142)
4)
media sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan,
sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk.,
2002:6)
5)
alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder,
kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar,
grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
Berdasarkan beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat,
maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik
dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran
yang telah dicita-citakan.
3.
Macam-macam Media Pembelajaran
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua
jenis, tetapi lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya
liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan dijelaskan
pada pembahasan berikut.
A. Dilihat dari Jenisnya, Media
Dibagi Dalam:
1. Media
Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette recorder. Media ini tidak cocok untuk orang tuli
atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
2.
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar
atau simbol yang bergerak seperti film kartun.
3.
Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua.
B. Dilihat Dari Daya Liputnya,
Media Dibagi Dalam:
1. Media
dengan Daya Liput Luas dan Serentak
Pengguanaan
media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio, televisi.
2. Media
dengan daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
Mediaini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang
tertutup dan gelap.
3. Media
untuk Pengajaran Individual
Media
ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui computer.
C. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:
1.
Media Sederhana
Media
bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan
penggunaannya tidak sulit.
2.
Media Kompleks
Media
ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal
harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang
memadai.[1]
4. Prinsip
– prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Sebagaimana dijelaskan didepan bahwa media
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka diharapkan kepada guru
agar menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dimaksudkan jangan
sampai penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan
guru lakukan dikelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat
bantu yang dapat mempercepat/mempermudah pencapaian tujuan pengajaran.
Ketika suatu media akan dipilih, ketika suatu media akan
dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip perlu guru perhatikan dan
dipertimbangkan.
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan
media yang dibaginya kedalam tiga
kategori, sebagai berikut:
1.
Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran
(siswa belajar ), untuk innformasi yang bersifat umum, ataukah hanya sekedar
hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran
kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak
TK, SD, SMP, SMA, tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah
masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai
media.
2.
Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari
segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pembelajaran.
Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai
jenis media pembelajaran secara bervariasi. Sedankan apabila kurang memahami
karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan
cenderung bersikap spekulatif.
3. Alternative Pilihan
Memilih
pada hakekatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternative
pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila
terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media
pembelajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi
menggunakan apa adanya.
Dalam menggunakan media hendaknya guru
memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat
mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip
itu menurut Dr. Nana Sudjana (1991:104) adalah:
a) Menentukan jenis media dengan dengan tepat;
artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai
dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
b) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan
tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan
tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
c) Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik
dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan
tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
d) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan
situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar
media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar
terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
5.
Faktor-faktor
yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran
a) Objektivitas
Unsur subjektivitas guru dalam memilih media
pembelajaran harus dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh mimilih suatu media
pembelajaran atas kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan
hasil penelitian dan percobaan, suatu media pembelajaran menunjukkan
keefektifan dan keefesiansi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan
menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya
apabila dalam memilih media pembelajaran itu guru meminta pandangan atau saran
dari sesama guru, dan/atau melibatkan siswa.
b) Program
pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada
anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya,
strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipiun secara teknis program itu sangat
sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa
manfaat; bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi
guru disamping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali jika
program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, dari pada anak
didik bemain-main tidak karuan.
c) Sasara
Program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik
yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat
usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan
tertentu pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun
daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus
dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi
bahasa, symbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannnya, ataupun
waktu penggunaannya.
d) Situasi
dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu
mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pembelajaran yang akan
digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi:
1. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan
ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya,
ventilasinya.
2. Situasi dan kondisi anak didik yang akan
mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. Anak didik
yang sudah melakukan praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya
kegairahan belajarnya sangat menurun.
e) Kualits
Teknik
Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan
digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada
rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau
kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara atau
gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat menggangu
jalannya proses belajar mengajar.
f)
Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang
dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.
Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media
tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga
menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efesiensi meliputi apakah
dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan
unuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat
efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak
efisien,baik dalam pengadaannya maupun di penggunaannya. Demikian pula
sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaannya atau penggunaanya, namun
tidak efektif dalam pencapaian hasilnya.
Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efektif dan efisien) secara
bersamaan, tetapi didalam memilih media pengajaran guru sedapat mungkin menekan
jarak diantara keduanya.
6. Kriteria
Pemilihan Media Pembelajaran
Apabila
akan menggunakan media pengajaran dengan cara memanfaatkan media yang telah
ada, guru dapat menjadikan kriteria berikut sebagai bahan acuan:
a.
Apakah topik yang akan dibahas dalam media
tersebut dapat menarik minak anak didik untuk belajar?
b.
Apakah materi yang yang terkandung dalam materi
tersebut penting dan berguna bagi anak didik?
c.
Apa bila media itu sebagai sumber penbelajaran
yang pokok , apakah isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku?
d.
Apakah materi yang disajikan otentik dan
aktual, ataukah informas yang sudah lama diketahui massa dan ataupun peristiwa
yang telah lama terjadi?
e.
Apakah fakta dan konsepnya terjamin
kecermatnnya atau ada suatu hal yang masih diragukan?
f.
Apakah format penyajiannya berdasarkan tata
urutan belajar yang logis?
g.
Apakah pandangannya objektif dan tidak
mengandung unsur propa ganda atau hasutan terhadap anak didik?
h.
Apakah narasi, gambar, efek, warna dan
sebainya, memenuhi syarat kualitas teknis?
i.
Apakah bobot penggunaan bahasa, symbol-simbol
dan ilustrasinya, sesuai dengan tingkat kematangan berfikir anak didik?
j.
Apakah sdah diuji kesahihannya (validtas) ?
Untuk jenis media
rancangan ( yang dibuat sendiri), pertanyaan yang dijadikan acuan di antaranya
sebagai berikut:
a.
Apakah materi yang akan di sampaikan itu untuk
tujuan pembelajaran atau alat bantu
pengajaran atau hanya informasi
tambahan atau hiburan?
b.
Apakah media yang dirancang itu untuk keperluan
pembelajaran atau alat bantu pembelajaran (peraga)?
c.
Apakah dalam pengajarannya akan menggunakan
setrategi kognitif, afektif., atau psikomotorik?
d.
Apakah materi dalam pembelajaran yang akan
disampaikan itu masih asing bagi anak didik?
e.
Apakah perlu rangsangan gerak seperti untuk
pembelajaran bahasa?
f.
Apakah perlu rangsangan seperti pembelajaran
seni atau olahraga?
Setelah tujuh
pertanyaan tersebut di jawab, maka guru dapat mengajukan alternative media yang
akan dirancang. Alternative tersebut mungkin jenis media audio, media visual,
atau media audiovisual. Selanjutnya ajukan lagi pertanyaan sebagai
acuanberikutnya.
a.
Apakah bahan dasarnya tersedia atau mudah
diperoleh?
b. Apakah alat pembuatannya tersedia?
c.
Apakah
pembuatannya tidak terlalu rumit?
d. Apakah menghadapi kesulitan, apakah orang-orang
dapat di mintai bantuannya?
e.
Apakah mudah dalam penggunaannya dan apakah
tidak membahayakan seperti meledak, menimbulkan kebaaran dan sebagainya?
f.
Apakah tersedia dana untuk pembuatannya?
Setelah pertanyaan
pertanyaan itu terjawab , akhirnya guru dapat menentkan media mana yang
dianggap cocok untuk diproduksi. Apabila ternyata tidak ada satu mediapun yang
dapat diproduksi (dirancang), maka guru harus mencari guru pengajar lainnya,
misalnya menggunakan narasumber (resource
person).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun
metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah dicita-citakan. Dalam
Suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran.
B.
Kritik
Banyak
para pendidik menyampaikan materi secara menoton tanpa adanya peubahan atau
cara menyampaikan materi dengan menggunakan media yang menarik dan dapat
dimengerti sehingga siswa cepat menerima materi.
C.
Saran
Pengertian,
tujuan, manfaat, macam-macam media, Prinsip – prinsip Pemilihan dan Penggunaan
Media, dan Faktor-faktor
yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media pembelajaran hendaknya dipahami
oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga
tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Iyor,Davies. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta; Rajawali Pers.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad . 1991. Media Pengajaran. Bandung; Sinar Baru.
Susilana, Rudi dan Riyana , Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung; Wacana Prima.
Bahri, Syaiful Djamarah dan Zain, Azwan. 2010. Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta;Rineka Cipta.
Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta; Ghalia
Indonesia.
[1] Prof.
Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajara. ( Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2003). Hlm .3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar